Minggu, 05 Juni 2011

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM


a.      Pengertian Sejarah Pendidikan Islam
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab yang disebut Tarih (( التاريخ, yang menurut bahasa berarti ketentuan masa. Sedangkan menurut istilah berarti keterangan yang telah terjadi di kalangannya pada masa yang telah lampau atau pada masa yang masih ada.[1]
Kemudian yang disebut dengan ilmu tarih adalah suatu pengetahuan yang gunanya untuk mengetahui keadaan-keadaan atau kejadian-kejadian yang telah lampau maupun yang sedang terjadi di kalangan umat[2].
Dalam bahasa Inggris sejarah disebut history, yaang berarti pengalaman masa lampau daripada umat manusia, the past experience of mankind[3].
Menurut Sayid Quthub, sejarah bukanlah peristiwa-peristiwa, melainkan tafsiran peristiwa-peristiwa itu dan pengertian mengenai hubungan-hubungan yang nyata dan tidak nyata, yang menjalin seluruh bagian serta memberinya dinamisme dalam waktu dan tempat[4].
Berdasarkan dari pengertian sejarah diatas, maka dapat dirumuskan pengertian tentang Sejarah Pendidikan Islam (Tarihut Tarbiyah Islamiyah) sebagai berikut[5] :
1.      Keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke waktu yang lain, sejak zaman lahirnya Islam sampai dengan masa sekarang.
2.      Cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, baik dari segi ide dan konsepsi maupun segi institusi dan oprasionalisasi sejak zaman Nabi Muhammad SAW sampai sekarang.
Dikutip dari buku sejarah peradaan Islam editor Siti Maryam, dkk. Pengertian sejarah secara etimologi berasal dari kata bahasa arab ”syajarah”, artinya ”pohon kehidupan”, makna sejarah paling sedikit memiliki dua konsep terpisah yaitu sejarah yang tersusun dari serangkaian peristiwa masa lampau, keseluruhan pengalaman manusia dan sejarah sebagai suatu cara yang dengannya fakta-fakta diseleksi, diubah-ubah, dijabarkan dan dianalisis[6].
Sedangkan pengertian dari pendidikan Islam yaitu menurut Dr. Yusuf al-Qardhawi ”pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya; akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan ketrampilannya. Karena pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam dan perang dan menyiapkan untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya , manis dan pahitnya”[7].
Pendidikan Islam menurut DR. H. Maksum M yaitu segala proses pendidikan Islam yang bersumber dari Al-Quran, sunnah Nabi, perkataan dan perbuatan sahabat, ijtihad para ulama. Untuk membentuk kepriadian muslim yang tangguh dan mampu mengatasi masalah-masalah dikehidupannya dengan cara Islam, sehingga tercapai tujuan akhir yaitu bahagia dunia dan akhirat dengan Ridho Allah[8].
Dilihat dari pengertian sejarah dan pendidikan Islam diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa. Sejarah pendidikan Islam adalah sejarah atau kejadian pada masa lampau yang terjadi pada zaman Rasulullah yang muncul dan berkembang seiring dengan kemunculan Islam itu sendiri[9], yang kemudian perkembangan selanjutnya pada masa Khulafaur Rasyidin, Bani Ummayah dan Abbasyiah sampai jatuhnya kota bagdad dan lenyapnya khalifah Islam yang terakhir di Istambul pada tahun 1924[10].

b.     Manfaat Sejarah Pendidikan Islam
Secara umum sejarah mengandung kegunaan yang sangat besar bagi kehidupan umat manusia[11]. Oleh sebab itu kegunaan sejarah pendidikan Islam meliputi dua aspek, yaitu kegunaan yang bersifat umum dan kegunaan yang bersifat akademis.
1.    Bersifat Umum, sejarah pendidikan Islam mempunyai kegunaan sebagai keteladanan. Seperti tersirat dalam firman Allah, yaitu :
Al Ahzab (33:21)
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
Artinya: “Demi sesungguhnya, Rasulullah itu adalah contoh telada yang baik bagi kamu sekalian”
Ali Imran (3:31)
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ
            Artinya: “Katakanlah olehmu (Muhammad), jika kamu sekalian cinta kepada Allah, maka hendaklah ikut akan daku, niscaya Allah cinta kepada kamu”.
Al A’raf (7:158).
وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ....
Artinya :” Dan hendaklah kamu mengikut akan dia (Nabi Muhammad SAW) supaya kamu mendapat petunjuk”.

2.    Bersifat Akademis, kegunaan sejarah pendidikan Islam selain memberikan pembendaharaan perkembangan ilmu pengetahuan (teori dan praktek), juga untuk menumbuhkan perspektif baru dalam rangka mencari relevansi pendidikan Islam terhadap segala bentuk perubahan dan perkembangan ilmu teknologi. Dalam syllabus Fakultas Tarbiyah IAIN, kegunaan studi sejarah pendidikan Islam diharapkan dapat:
1.    Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, sejak zaman lahirnya sampai sekarang.
2.    Mengambil manfaat dari proses pendidikan Islam, guan memecahkan problematika pendidikan Islam pada masa kini.
3.    Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan-pembaharuan sistem pendidikan Islam.

c.      Obyek Sejarah Pendidikan Islam
Sejarah biasanya ditulis dan dikaji dari sudut pandang suatu fakta atau kejadian tentang peradaban suatu bangsa. Maka objek Sejarah Pendidikan Islam mencangkup fakta-fakta yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam baik informal, formal maupun nonformal. Dengan denikian akan diperoleh apa yang disebut “sejarah serba objek”[12].




d.     Metode Sejarah Pendidikan Islam
Mengenai metode yang dipergunakan dalam rangka penggalian maupun penulisan Sejarah Pendidikan Islam itu sendiri ada dua macam yaitu metode mencari informasi atau data dan metode penulisan sejarah itu sendiri.
Dalam mencari informasi atau data metode yang digunakan ialah:
1.    Metode Lisan, dengan metode ini pelacakan suatu objek sejarah dengan menggukan interview.
2.    Metode observasi, dalam hal ini objek sejarah diamati secara langsung.
3.    Metode dokumenter, metode ini berusaha dengan mempelajarinya secara cermat dan mendalam segala catatan dan dokumen tertulis.

Sedangkan dalam penulisan sejarah pendidikan islam metode yang digunakan ialah[13]:
1.      Metode Deskriptif
Ialah bahwa ajaran-ajaran Islam, sebagai agama yangn dibawa Rasulullah SAW dalam Quran dan hadis, terutama yang berhubungan dengan pengertian pendidikan, harus diuraikan sebagaimana adanya, dengan maksud unutk memahami makna yang terkandung dalam ajaran tersebtut.
2.      Metode Komparatif
Dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran Islam itu dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan berkembang dalam kurun-kurun serta di tempat-tempat tertentu untuk mengetahui adanya persamaan dan perbedaan dalam suatu permasalahan tertentu, sehingga diketahui pula adanya garis yang tertentu yang menghubungkan pendidikan Islam dengan pendiidkan yang dibandingkan.
3.      Metode dengan pendekatan Analisi-Sintesis
Analisis artinya secara kritis membahas, meneliti istilah-istilah, pengertian-pengertian yang diberikan oleh Islam, sehingga diketahui adanya kelebihan dan kekhasan pendidikan Islam. Dan sintesis dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan yang diambil guna memperoleh satu keutuhan dan kelengkapan kerangka pencapaian tujuan serta manfaat penulisan sejarah pendidikan Islam.



e.      Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam
Secara garis besar Dr. Harun Nasution membagi sejarah Islam ke dalam 3 periode, yaitu periode klasik, pertengahan dan modern[14]. Kemudian perinciannya dapat dibagi menjadi lima masa, yaitu:
1.      Masa hidupnya Nabi Muhammad SAW (571-632 M);
2.      Masa khalifah yang empat (632-661 M);
3.      Masa kekuasaan Umaiyah di Damsyik (661-750 M);
4.      Masa kekuasaan Abbasiyah di Bagdad (750-1250 M );
5.      Masa dari jatuhnya kekuasaan khalifah di Bagdad tahun 1250 M dampai sekarang.

Selanjutnya pembahasan tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam ini, akan di bagi kedalam 5 periode, yaitu:
1. Periode pembinaan pendidikan Islam, yang berlangsung pada Zaman Nabi Muhammad.
2. Periode pertumbuhan pendidikan Islam.
3. Periode kejayaan (puncak perkembangan) pendidikan Islam.
4. Periode kemunduran pendidikan Islam.
5. Periode pembaharuan pendidikan Islam.

Pembagian periodesasi dalam pendidikan Islam tersebut , dimaksudkan hanyalah sebagai usaha untuk memudahkan urutan pembahasan saja, karena pada hakikatnya suatu peristiwa sejarah selalu berkaitan dengan peristiwa-peristiwa lainnya, baik yang sebelum, yang semasa maupun yang sesudahnya[15].



[1] Dra. Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam, Bumiaksara, Jakarta, 2010, hal. 1
[2] H.Munawar Choli, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW. Bulan Bintang, Jakarta, 1969, hal.15
[3] As Hornby, Oxford Advences Learber’s Dictionary of Current English
[4] Sayyid Quthub, Konsepsi Sejarh dalam Islam, Yayasan Al-Amin, Jakarta, t.t., hal.18
[5] Dra. Zuhairini, dkk. Opcit, hal. 2
[6] Zianuddin Sardar, Rekayasa Masa Depan Peradaban Muslim, Mizan, Bandung, 1986, hal. 208.
[7] Yusuf Al-Qardhawi, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan al-Bana, Bulan Bintan, Jakarta, 1980, hal. 39.
[8] Siti Maryam, Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik Hingga Modern, hal. 4.
[9] Maksum, Madrasah Sejarah dan Perkembangan, Jakarta, Logos Wacana Ilmu, 1999, hal.7.
[10] Prof. DR. H. Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, Hidakarya Agung, Jakarta, 1992, hal. 3.
[11] H. Munawar Cholil, opcit, hal. 20-21
[12] Drs. Rachmat Imam Santoso, Penulisan Sejarah Pendidikan Islam, Makalah Diskusi, IAIN Sunan Ampel Malang, 1975
[13] Dra. Zuhairini, dkk., opcit, hal. 4.
[14] Dr. Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan gerakan, Bulan Bintang, Jakata, 1975, hal. 11.
[15] Dra. Zuhairini, dkk.., opcit, hal. 7-8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar