A.
PENDAHULUAN
Menerjemahkan sebuah teks sejatinya tidak sekedar
mengalihkan kata demi kata, frase demi frase atau kalimat demi kalimat, yang
terdapat dalam bahasa sumber ke bahasa target. Menerjemahkan juga berarti
merangkai dan mengungkapkan kembali gagasan naratif sebuah teks sumber ke dalam
bahasa target.
Cara pengungkapan tentu harus menggunakan kemasan
bahasa yang diterima khalayak sesuai dengan kaidah yang berlaku, seperti halnya
dalam menerjemahkan peribahasa. Dibawah ini akan dibahas mengenai teknik
menerjemahkan peribahasa Arab kedalam bahasa Indonesia, berikut pembahasannya.
B.
PEMBAHASAN
a. Pengertian
Peribahasa berdasarkan kamus ilmiah populer karya Pius
A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry (2001: 587), yaitu segala bentuk atau cara
berbahasa yang biasanya menggunakan arti kias. Sedangkan peribahasa dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Departemen Pendidikan Nasional (2008: 120),
adalah perkataan atau kalimat tertentu
yang mengandung maksud khas (kiasan).
b. Cara
Penerjemahan
Penerjemahan peribahasa Arab ke dalam bahasa
Indonesia bisa dilakukan dengan menggunakan teknik yang yang dipakai untuk penerjemahan
Metafora. Ini berdasarkan keterangan yang kami dapatkan dari beberapa tokoh
dibawah ini yang menyinggung penjelasan tersebut.
Ibnu Qutaibah dalam buku karya Zaka Al Farisi (2011:
149) menympaikan pendapatnya berkaitan dengan metafora. Menurutnya, metafora
mencangkup: isti’arah (peminjaman kata), tamtsil (pengakhiran), hadzf
(pelesapan), tikrar (pengulangan), ikhfa (penyembunyian), izhhar
(penampakan), idhah (penjelasan), penggunaan bentuk mufrod (tunggal)
untuk maksud jamak, penggunaan bentuk jamak untuk maksud tunggal, penggunaan
bentuk tunggal dan jamak untuk maksud mutsana (dual), kata khusus untuk
makna umum, kata umum untuk makna khusus, dansebagainya. Sedangkan dalam
pandangan Newmark, metafora dapat berupa sebuah kata atau kata yang diperluas
semisal idiom, kalimat, peribahasa, alegori dan teks imajinatif yang lengkap.
Berkaitan dengan penerjemahan ungkapan-ungkapan
metafora, Murtadla menemukan empat model penerjemahan yang bisa dipakai dalam
penerjemahan peribahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Diantaranya :
1. Jika
makna metafora/peribahasa yang terdapat dalam bahasa sumber itu sama dengan
makna yang terdapat dalam bahasa target, maka metafora/ peribahasa sumber dapat
langsung dialihkan ke dalam bahasa target.
2. Jika
makna dalam bahasa sumber dan bahasa target tidak sama, maka pada penerjemahan
metafora/peribahasa tersebut diperlukan penambahan makna melalui pemadanan
konteks atau dengan dengan memberikan cataan kaki.
3. Jika
pencantuman metafora/peribahasa dalam bahasa target hanya akan mengaburkan
amanat yang terkandung dalam bahasa sumber, maka yang disajikan hanyalah makna
metafora tersebut.
4. Jika
penyajian makna pun dapat menghilangkan amanat bahasa sumber, maka dalam hal
ini metafora/peribahasa cukup dideskripsikan maksudnya saja.
c. Contoh
منذ نعومة اظفار.
Semenjak kuku saya masih lunak.
Maknanya : semenjak kecil.
حتى يلج الجمل فى سم الخياط.
Hingga unta masuk lubang jarum.
Maknanya : semenjak kecil
لا تغرب الشمس عنه.
Matahari tak pernah lenyap daripadanya.
Maknanya : terus menerus dalam kemenangan dan
keunggulan.
مما يندى له الجبين.
Menjadikan dahi berkernyit.
Maknanya : memprihatinkan
فلان كثير الرمد.
Si “A” banyak abu.
Maknanya : dermawan
C.
PENUTUP
Penerjemah yang baik idealnya memahami peribahasa.
Diantara peribahasa yang sedikit sulit adalah jika diambil dari cerita.
Artinya, saat ada peribahasa, kita harus tahu persis jalan cerita aslinya,
sehingga bisa mengungkapkan maksud
peribahasa tersebut.
Misalkan peribahasa Arab yang menyatakan bahwa,
“Janganlah engkau seperti utusan ‘ad”. Maknanya adalah jangan mengkhianati
amanat dan tidak menjalankan tugas dengan baik. Bahkan mendatangkan kesialan
dan bencana. Ini bisa dilihat dalam kisah yang termaktub dalam Al Qur’an,
dimana menceritakan tentang Nabi Hud dan kaumnya.
D.
SUMBER
Nasional, Departemen Pendidikan. 2008. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas.
Partanto, Pius A. dan Dahan Al Barry. Kamus
Ilmiah Populer. 2001. Surabaya: Arkola.
Suparno, Abdurrahman dan Mohammad Azhar. 2005. MAFAZA
Pintar Menerjemahkan Bahasa Arab-Indonesia. Yogyakarta: Absolut.
Taufiqurrohman. 2008. Leksikologi Bahasa Arab.
Yogyakarta: UIN Malang Press.
Zaka Al Farisi. 2011. Pedoman Penerjemahan Arab
Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar