A. PENDAHULUAN
Rumpun bahasa Indo-Eropa atau Rumpun
bahasa India-Eropa adalah kelompok bahasa-bahasa berkerabat
dengan banyak penutur terbesar di seluruh dunia. Ada
ratusan bahasa yang masih dituturkan yang termasuk dalam rumpun bahasa ini. Bahasa anggota rumpun
ini memiliki sejarah tertulis sangat panjang (kedua tertua setelah rumpun bahasa Afroasiatik) sehingga
kajiannya relatif teliti.
Dari 20 bahasa masa
kini yang terbesar menurut jumlah penuturnya menurut SIL Ethnologue, dua belas
di antaranya adalah Indo-Eropa: bahasa Spanyol, bahasa Inggris, bahasa Hindi, bahasa Portugis, bahasa Bengali, bahasa Rusia, bahasa Jerman, bahasa Marathi, bahasa Prancis, bahasa Italia, bahasa Punjabi, dan bahasa Urdu. Penutur asli kedua
belas bahasa ini mencakup lebih dari 1,6 miliar jiwa.
B. PEMBAHASAN
- Pengertian
Nama Indo-Eropa
digunakan karena penutur aslinya menghuni wilayah yang membentang dari India sampai Eropa. Adapun yang pertama kali meneliti adalah Sir
William Jones.
- Distribusi Geografis
Bahasa Indo-Eropa dipakai di wilayah Eropa, Asia
Selatan, Asia Tengah, dan Asia
Barat Daya. Dan sekarang di seluruh dunia.
- Klasifikasi Bahasa Indo-Eropa
Bahasa-bahasa Indo-Eropa mencakup
delapan subrumpun yang mudah ditilik perbedaan maupun kemiripannya. Mereka
adalah subrumpun Indo-Iran,
Armenia,
Helenik, Albania,
Italik, Keltik, Germanik, dan Balto-Slavik.
Selain itu terdapat sub rumpun bahasa Anatolia, Tokharia, dan bahasa
Proto-Indo-Eropa (hipotetik) yang telah punah.
Sub Rumpun
bahasa Indo-Eropa yang masih ada hingga sekarang, diantaranya:
a.
Indo-Iran
b.
Armenia
Bahasa Armenia adalah sebuah bahasa Indo-Eropa
yang dipertuturkan di sekitar pegunungan Kaukasus,
terutama di Republik
Armenia oleh bangsa Armenia. Bahasa ini merupakan
cabang tersendiri dari rumpun bahasa Indo-Eropa, tanpa bahasa
kerabat yang lain. Meskipun bahasa ini banyak mengandung kata-kata warisan dari
bahasa Proto Indo-Eropa, tetapi fonologi dan sintaksisnya banyak terpengaruh bahasa-bahasa tetangganya di
Kaukasus dan juga bahasa Turki, sehingga bahasa ini juga
mengandung fonem-fonem
eksplosif ejektif.
Selain itu dari segi kosakata, bahasa ini banyak dipengaruhi bahasa
Parsi, sebuah bahasa Indo-Eropa pula.
c.
Helenik
d.
Albania
Bahasa Albania atau dengan nama aslinya Shqip
(dibaca syip) merupakan kelompok tersendiri dalam bahasa Indo-Eropa. Bahasa ini
menjadi bahasa resmi di Albania, dan
dituturkan oleh masyarakat etnis Albania di beberapa kawasan di jazirah Balkan. Mereka
mencapai 30% penduduk Makedonia, 90%
penduduk Kosovo Serbia-Montenegro,
minoritas kecil di Yunani, Rumania, Italia dan Turki. Mayoritas penutur bahasa Albania ini adalah pemeluk
Islam, sedang
sisanya beragama Kristen Ortodoks dan Katolik Roma.
Bahasa Albania secara umum dibagi menjadi 4 dialek,
antara lain :
1) Dialek Gheg yang dituturkan di bagian utara Albania
2) Dialek Tosk, dituturkan di bagian selatan Albania
dan menjadi dialek baku bahasa Albania.
e.
Italik
Bahasa Italik merupakan subrumpun dari
cabang Kentum rumpun bahasa
Indo-Eropa.
Subrumpun ini mencakup bahasa Roman (termasuk bahasa Italia, bahasa Katalan, bahasa Perancis, bahasa Portugis, bahasa Rumania, dan bahasa Spanyol), dan beberapa bahasa yang telah punah.
Bahasa Italik memiliki dua cabang yang
dikenal:
b.
Kelompok Umbria, termasuk:
1)
Bahasa Umbria yang dipertuturkan di daerah tengah utara (berbeda
dengan dialek modern Umbria dari bahasa Italia)
2)
Bahasa Volscia
3)
Bahasa Aequia
4)
Bahasa Marsia
c.
Bahasa Picene Selatan, di tengah timur Italia
a.
Bahasa Faliscan, yang dipertuturkan di sekitar Falerii Veteres (pada
zaman modern Civita Castellana) di utara kota Roma dan kemungkina Sardinia
b.
Bahasa Latin, yang dipertuturkan di Latium. Akhirnya penaklukan Roma membawa bahasa ini ke seluruh wilayah Kekaisaran Romawi dan bahkan ke luar.
Bahasa
Venetik, seperti
termaktub dalam banyak prasasti (termasuk kalimat-kalimat lengkap) juga
berkerabat dengan bahasa Italik dan kadangkala digolongkan sebagai anggotanya.
Namun karena bahasa ini juga memiliki kemiripan dengan cabang-cabang barat
bahasa Indo-Eropa lainnya (terutama bahasa Jermanik), banyak pakar yang menggolongkannya
sebagai cabang tersendiri pada silsilah bahasa Indo-Eropa.
Penutur bahasa Italik tidaklah penduduk
pribumi Italia, namun berhijrah ke sana pada milenium ke-2 SM, dan kelihatannya masih berkerabat dengan
suku-suku Keltik yang mengembara di Eropa saat itu. Secara arkeologis, budaya Apennina
(budaya pengkuburan) masuk ke Semenanjung Italia pada kurang
lebih tahun 1350 SM dari
timur ke barat. Zaman besi masuk ke Italia pada kurang lebih tahun 1100 SM dengan
budaya Villanova (budaya kremasi) dari utara ke selatan. Sebelum penutur bahasa
Italik masuk, Italia terutama dihuni oleh penduduk non-Indo-Eropa (mungkin
termasuk bangsa Etruska yang menuturkan bahasa Etruska). Perkampungan pertama di bukit Palatina ditarikhkan pada sekitar tahun 750 SM dan perkampungan di Quirinal pada tahun 720 SM (lihat Pendirian Roma).
Bahasa-bahasa Italik pertama-tama
ditemukan pada tulisan-tulisan prasasti Umbria dan Faliscan yang ditarikh
berasal dari abad ke-7 SM. Abjad yang dipergunakan ialah abjad
Italik Kuna yang berdasarkan abjad Yunani. Bahasa-bahasa Italik sendiri menunjukkan
pengaruh sedikit dari bahasa Etruska dan pengaruh besar dari bahasa
Yunani Kuna.
Maka dengan melebarnya dominasi politik Roma ke seluruh Semenanjung Italia, bahasa Latin juga
menjadi dominan dia atas bahasa Italik lainnya yang tidak dipertuturkan lagi
pada sekitar abad ke-1 Masehi. Dari bahasa
Latin Rakyat
muncul bahasa Roman.
f.
Keltik
Rumpun bahasa Keltik merupakan cabang dari rumpun bahasa Indo-Eropa. Kelompok ini
mencakup dua subcabang utama: bahasa-bahasa Keltik kontinental dan
bahasa-bahasa Keltik kepulauan (insular/maritim). Pengelompokan ini diketahui
bersifat parafiletik.
Cabang kontinental sekarang sudah punah, namun pernah dipertuturkan
di Eropa daratan dan Asia Kecil. Contoh dari cabang kontinental adalah bahasa Galia (atau Gaul,
Galik; pernah dituturkan di wilayah Prancis sekarang)
dan bahasa Galatia (pernah
dituturkan di wilayah Turki
sekarang). Bahasa Galia diketahui lebih dekat bermiripan dengan bahasa Keltik
kepulauan.
Bahasa Keltik kepulauan menurunkan dua anak cabang lagi: bahasa-bahasa Britonik
dan bahasa-bahasa Goidelik.
Termasuk ke dalam kelompok Britonik adalah bahasa
Wales (Cymraeg), bahasa
Kernowek (Cornwall),
dan bahasa
Breton (masih dituturkan di Semenanjung Bretagne,
Prancis. Yang termasuk kelompok Goidelik adalah bahasa
Irlandia, bahasa Gaelik Skotlandia, dan bahasa Manx.
Rumpun bahasa ini pertama kali diperikan pada tahun 1707 oleh Edward Lhuyd.
g.
Germanik
Rumpun bahasa Germanik adalah kelompok bahasa yang menjadi subrumpun bahasa Indo-Eropa. Kelompok ini
penyebarannya sangat luas di seluruh dunia, terutama setelah era penjelajahan
bangsa-bangsa Eropa pada abad ke-15 dan ke-16, dilanjutkan dengan politik imperialisme
pada abad ke-19. Namun demikan, sebelum era itu pun bahasa-bahasa Germanik
telah menyebar luas di kawasan Eropa Tengah, Utara, dan Barat.
Berbagai bahasa Germanik modern diperkirakan muncul dari satu bahasa
purba bersama (bahasa proto-Germanik). Bahasa purba ini diperkirakan
dipertuturkan di daerah Skandinavia selatan, di sekitar Denmark atau
bagian selatan Norwegia.
Bahasa Inggris adalah bahasa utama dunia yang
merupakan anggota kelompok ini. Hampir seluruh penjuru dunia mengenal bahasa
ini karena perannya yang utama sebagai bahasa komunikasi antarbangsa. Selain di
Britania
Raya, bahasa Inggris (dan berbagai dialek serta bahasa kreol turunannya)
dituturkan sebagai bahasa ibu di Kanada, Amerika
Serikat, Guyana Inggris, Jamaika dan
beberapa tempat di Karibia, Afrika Selatan, Australia, Selandia
Baru, serta beberapa negara di Oseania. Semua
bahasa nasional di Skandinavia, kecuali bahasa
Finlandia, adalah bahasa Germanik. Bahasa
Jerman dan bahasa Belanda juga merupakan bahasa Germanik.
Beberapa bahasa lainnya yang tidak menjadi bahasa nasional adalah bahasa Frisia, bahasa
Afrikaans (dituturkan di Afrika
Selatan), serta bahasa Yiddish (dituturkan di kalangan masyarakat Yahudi Eropa)
Pembagian bahasa-bahasa Germanik
o
Barat
o
Timur
o
Bahasa-bahasa
Jerman
§
Bahasa Jerman Hilir
(bahasa
Jerman: Niederdeutsch, bahasa
Belanda: Nederduits).
§
Bahasa Saksen Hilir
(Plattdeutsch)
§
Bahasa Jerman Hulu
(bahasa
Jerman: Hochdeutsch, bahasa
Belanda: Hoogduits).
§
Bahasa
Jerman (berbagai dialek, termasuk bahasa Jerman baku atau Hochdeutsch;
dialek Alemania kadang-kadang dianggap bahasa tersendiri)
o
Bahasa-bahasa
Anglo-Frisia
§
Bahasa Skot (bukan bahasa Gaelik Skotlandia maupun bahasa
Inggris Skotlandia)
·
Kelompok
bahasa Germanik Timur (sudah punah)
o
Bahasa
Gotik (punah di tahun 1800-an)
Tabel perbandingan
Dalam tabel ini perbedaan antara bahasa-bahasa Jermanik dijajarkan
satu sama lain.
Beberapa kata-kata di bawah ini sudah bergeser artinya secara
semantis. Misalkan kata 'sterben' ("meninggal") dalam bahasa
Jerman dan 'to starve' dalam bahasa
Inggris ("lapar sampai mau mati") yang secara semantis sudah
berbeda.
Dalam tabel ini perbedaan
antara bahasa-bahasa Jermanik dijajarkan satu sama lain.
Beberapa kata-kata di bawah
ini sudah bergeser artinya secara semantis. Misalkan kata 'sterben'
("meninggal") dalam bahasa Jerman dan 'to starve' dalam bahasa Inggris ("lapar sampai mau mati") yang secara semantis sudah berbeda.
h. Balto-Slavik.
Sub Rumpun
Yang Sudah Punah
b.
Tokharia
Bahasa Tokharia adalah salah satu cabang rumpun
bahasa Indo-Eropa
yang kurang jelas sejarahnya. Bahasa ini terbagi menjadi dua dialek yaitu bahasa
-- Tokharia A (Bahasa Turfania atau Tokharia Timur) dan Bahasa Tokharia B
(Bahasa Kuchea atau Tokharia Barat), keduanya sudah lama punah. Bahasa Tokharia
terlihat banyak kemiripan dengan bahasa-bahasa Jermanik
dan Keltik,
daripada bahasa Indo-Eropa lainnya.
Kedua bahasa ini pernah dipertuturkan di dataran
rendah Tarim di Asia Tengah,
sekarang bagian dari provinsi Xinjiang Republik Rakyat Cina. Para penutur bahasa ini
diidentifikasikan sebagai orang 'Tokharoi' yang disebut dalam
sumber-sumber Yunani. Nama bahasa "Tokharia" sendiri sebenarnya
spekulatif. Sumber-sumber China sendiri menyebut mereka sebagai kaum 'nomad barbar'
Bahasa Tokharia terdokumentasikan dalam beberapa fragmen
naskah-naskah manuskrip yang sebagian besar berasal dari abad ke-7
dan ke 8
Masehi (meskipun
ada beberapa yang lebih tua). Naskah-naskah ini ditulis di atas daun-daun lontar,
lempengan-lempengan kayu dan kertas-kertas China. Semuanya bisa tersimpan dengan baik
karena iklim
dataran rendah Tarim yang sangatlah kering. Bahasa ini sudah cukup tua ketika
ditemukan, karena sudah ada dua dialek yang berbeda yang bisa terbaca dalam
naskah-naskah ini.
Keberadaan bahasa Tokharia ini tidaklah pernah terduga oleh para
pakar bahasa, sampai ditemukannya fragmen-fragmen naskah kuna ini.
Naskah-naskah ini ketika ditemukan, belum diketahui aksaranya. Ternyata aksara
yang dipakai termasuk keluarga aksara Brahmi dari India.
Bahkan isinya pun sebagian besar merupakan terjemahan teks-teks agama Buddha dalam bahasa
Sanskerta. Sebagian daripada naskah-naskah ini malahan berbentuk dwibahasa sehingga bisa dianggap
semacam batu
Rosetta, dan memudahkan penterjemahan naskah-naskah dalam bahasa tak
dikenal ini.
Selain teks-teks Buddha, ada pula teks-teks agama Manichaeisme, korespondensi biara, teks-teks
ekonomi, izin-izin kafilah, teks-teks kedokteran dan teks-teks ilmu nujum. Banyak orang
Tokharia memeluk ajaran dualitas Manichaeisme dan agama Buddha.
Bahasa Tokharian telah membuat teori tentang
penyebaran bangsa Indo-Eropa menjadi kabur, sebab mereka satu-satunya suku
bangsa Indo-Eropa yang langsung menyebar ke arah timur dari tanah asal mereka
yang diperkirakan di sebelah selatan Rusia atau Ukraina.
Bahasa Tokharia juga merupakan bahasa kekaisaran Kushan yang tidak
berlangsung lama tetapi sangat berkuasa. Bahasa Tokharia kemungkinan punah di
bawah kekuasaan Uighur,
yang bermula setelah orang Arab menaklukan Tokharistan pada abad ke 9 Masehi. Teori ini
didukung fakta
ditemukannya terjemahan teks-teks dari bahasa Tokharia ke bahasa Uighur.
Setelah itu orang-orang Tokharia mulai berbaur dengan orang Uighur dan
merupakan cikal-bakal penduduk Xinjiang dewasa ini.
C. KESIMPULAN
Bahasa-bahasa
Indo-Eropa sudah ribuan tahun dituliskan. Bahasa Indo-Eropa tertua yang tersurat
adalah bahasa Hitit dari tahun 1800 SM. Sedangkan fragmen bahasa kitab Rgveda dalam bahasa
Sanskerta yang tertua diperkirakan berasal dari tahun 1500 SM. Pada
kasus terakhir ini, nyanyian ini baru dituliskan pada kira-kira tahun 500.
Sehingga ada tradisi Sastra Oral sepanjang paling tidak 1.000
tahun. Fragmen bahasa Yunani yang tertua adalah dalam bahasa Misenia, dan
ditulis menggunakan huruf Linear B dan berasal dari kira-kira tahun 1.200 SM.
D. DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_bahasa_Indo-Eropa.
diakses pada 17 Oktober 2012 pukul 13.14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar