PEMBENTUKAN KEMAMPUAN BAHASA ARAB PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
AL MANSUROH REMBANG PURBALINGGA
PROPOSAL PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI
Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto
Guna Memenuhi Syarat Penulisan Skripsi
Oleh :
Devita Rahmawati
NIM.092332062
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2011
A. Latar belakang masalah
Dalam perkembangannya, Al Qur’an menggunakan bahasa Arab asli. Sejak masa sebelum hijriyah sampai Nabi hijrah ke Madinah. Bahkan sampai sekarang Al Qur’an masih menggunakan bahasa Arab asli. Dengan adanya Al Qur’an terjemah dan tafsir al Qur’an membuktikan bahwa Al Qur’an berasal dari bahasa Arab asli. Dengan kata lain, tidak ada Al Qur’an selain dengan bahasa Arab. Sehingga dengan belajar bahasa Arab, berarti umat Islam mendalami Agama Islam dari sumber aslinya.
Menurut Nurcholis Madjid, dalam bukunya Azhar Arsyad mengatakan bahwa makna dan nilai dari Al Qur’an pada hakekatnya adalah universal. Sehingga seorang pengguna bahasa bisa membatasi atau merubah (dalam arti bertambah dan berkurang)nya. Maka penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa Al Qur’an pun sesungguhnya lebih banyak menyampaikan masalah teknis penyampaian pesan dari pada masalah nilai. Penggunaan bahasa Arab untuk Al Qur’an adalah wujud khusus dari ketentuan umum bahwa Allah tidak mengutus seorang Rosul pun kecuali dengan bahasa kaumnya, (Q.S. Ibrohim: 4) yaitu masyarakat yang menjadi audience langsung seruan Rosul itu dalam menjalankan misi sucinya. ( Azhar Arsyad, 2010 : hal. xix ). Jadi wahyu Allah itu menggunakan bahasa Arab sebagai mediumnya, karena Nabi Muhammad adalah seorang Arab, namun kitab suci yang mengandung wahyu itu tetap merupakan petunjuk dan obat bagi mereka yang beriman, terlepas dari bahasa yang digunakan di dalamnya.
Dipihak lain juga terdapat kejelasan bahwa penggunaan bahasa Arab untuk bahasa Al Qur’an itu mengandung nilai lain tidak hanya sekedar nilai teknis penyampaian pesan. Penggunaan bahasa Arab untuk Al Qur’an itu terkait erat dengan konsep dan pandangan bahwa Al Qur’an adalah sebuah mukjizat yang tidak bisa ditiru oleh manusia.
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor di dunia. Bahasa ini digunakan secara resmi kurang lebih 20 negara (http :// Metode.Com / Bahasa Arab dan Pembelajarannya ). Selain umat Islam bangsa Arab dan sekitarnya yang mempelajari bahasa Arab, bangsa Barat seperti Perguruan Tinggi Katolik dan Kristen juga mempelajarinya. Sehingga mereka menjadikan bahasa Arab sebagai salah satu mata kuliah di Universitas tersebut. Sedangkan menurut Ahmad bin Muhammad Dibyan pengguna bahasa Arab berjumlah lebih dari 200 juta orang. (Ahmad Muhtadi Anshor, 2009: Hal.3). Mereka menempati beberapa kawasan baik di Asia maupun di Afrika. Di samping itu, bahasa Arab juga menjadi salah satu bahasa resmi di forum-forum internasional semisal PBB (Perserikatan Bangsa–Bangsa). Demikian pula di Indonesia, bahasa Arab juga dijadikan mata pelajaran di dalam lembaga pendidikan, khususnya lembaga-lembaga sekolah yang notabenya Islam.
Fungsi bahasa Arab di Indonesia sama seperti bahasa asing lainnya, antara lain sebagai alat komunikasi antar bangsa, media pemanfaatan ilmu dan teknologi, sarana memperkaya hazanah perbendaharaan kata, serta sebagai sarana pendalaman ilmu keagamaan dan pengamalan syariat Islam.
Sejauh ini, masyarakat Indonesia masih kurang berminat mempelajari bahasa Arab dibanding bahasa-bahasa yang lain. Hal ini Karena pada umumnya bahasa Arab tidak menggema dalam kehidupan sehari-hari. untuk itu perlu adanya suasana yang dapat menumbuhkan minat siswa dalam belajar bahasa Arab. Salah satu caranya dengan pembentukan kemampuan bahasa Arab pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai landasan dasar sebelum menempuh pendidikan selanjutnya, terutama di Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs). Madrasah Aliyah (MA) maupun di Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI).
Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang membutuhkan kemampuan guru dalam mengelola kelas, terutama kemampuan guru dalam memanfaatkan media yang bisa menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat menarik minat dan mengaktifkan siswa untuk mengikuti pelajaran baik secara mandiri ataupun kelompok.
Sedangkan alasan penulis memilih objek penelitian di PAUD Al Mansuroh Purbalingga dikarenakan PAUD ini lebih banyak menyajikan materi terkait keagamaan, khususnya bahasa Arab dibanding PAUD yang lain. Serta pemikiran penulis yang menganggap bahwa PAUD merupakan salah satu lembaga pendidikan mendasar bagi siswa yang pada akhirnya menentukan proses belajar selanjutnya terutma di lembaga pendidikan islam pada umumnya dan pendidikan bahasa Arab pada khususnya.
Demikian pemaparan latarbelakang yang melandasi penulis meneliti tentang metode gambar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Al Mansuroh Purbalingga.
B. Definisi Oprasional
Untuk menghindari pemahaman yang tidak sesuai dengan penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang digunakan, sebagai berikut :
1. Pembentukan kemampuan berbahasa Arab
Pembentukan menunjuk pada suatu proses membentuk suatu struktur dengan suatu komposisi tertentu. (F.J. Monk, 2001: 1) Sedangkan pembentukan kemampuan berbahasa adalah usaha untuk membentuk kemampuan (potensi) bahasa yang diperoleh dari perolehan bahasa melalui interaksi dengan lingkungan. Pengertian kemampuan berbahasa mencangkup berbagai hal, diantaranya : kemampuan mendengar, kemampuan berbicara, kemampuan membaca dan kemampuan menulis bahasa Arab.
Perlu diketahui bahwa pembentukan kemampuan bahasa Arab yang peneliti teliti adalah pembentukan kemampuan bahasa Arab yang melipati empat kemampuan tersebut diatas pada PAUD Al Mansuroh di Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga.
2. Anak usia pra sekolah
Anak usia pra sekolah adalah mereka yang berusia 3-6 tahun. Mereka biasanya mengikuti program pra sekolah. Seperti di Indonesia, umumnya mereka mengikuti program penitipan anak (3-5 tahun) dan kelompok bermain (3 tahun), sedang pada usia 4-6 tahun biasanya mereka mengikuti program TK (Soemarti Patmonodewo, 2003: 19)
Anak usia pra sekolah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anak usia 3-6 tahun di PAUD Al Mansuroh Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga.
3. PAUD Al Mansuroh
Adalah lembaga pendidikan formal dibawah yayasan Al Mansuroh di kecamatan Rembang kabupaten Purbalingga. Merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang lebih mengedepankan materi-materi keagamaan, terutama bahasa Arab sebagai bahasa pokok untuk mempelajari dan memehami ajaran islam.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah peneliti utarakan, maka rumusan masalahnya adalah, “Bagaimana kemampuan berbahasa Arab pada anak usia pra sekolah di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Al Mansuroh Rembang Purbalingga?”
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian skripsi ini adalah memperoleh gambaran yang detail tentang pembentukan kemampuan mendengar, kemampuan berbicara, kemampuan membaca dan kemampuan menulis bahasa Arab, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan ealuasi di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Al Mansuroh Rembang Purbalingga.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini sebagai bahan evaluasi bagi PAUD Al Mansuroh di kecamatan Rembang, kabupaten Purbalingga agar lebih meningkatkan dan mengembangkan pembelajaran bahasa Arab, terutama empat kemampuan dasarnya, yaitu : kemampuan mendengar, kemampuan berbicara, kemampuan membaca dan kemampuan menulis.
F. Kajian Pustaka
Penelitian yang mengambil objek pendidikan pra sekolah khususnya dalam pendidikan bahasa Arab sudah banyak dilakukan. Beberapa karya yang terkait dengan kajian ini diantaranya adalah Soemantri Patmonodewo, dengan judul “Pendidikan Anak Prasekolah” yang mengkaji apa dan bagaimana pendidikan prasekolah mengungkapkan, menceritakan berbagai tokoh pendidikan prasekolah, teori-teori yang melandasinya, beberapa alternatif pendidikan anak prasekolah, kurikulum dan penilaian dalam program pendidikan prasekolah, serta permasalahan perencanaan dan organisasi lingkungan. Intinya, semua yang ada pada diri anak secara maksimal.
Adapun skripsi yang mengambil objek pendidikan usia prasekolah khususnya pendidikan bahasa Arab, antara lain Nurohman. Dalam penelitiannya tentang bagaimana pengenalan bahasa kepada anak pemula (anak usia prasekolah), fungsi utama bahasa Arab yaitu membentuk kecerdasan, keterampilan dan rasa bahasa. Anak pemula mampu belajar bahasa Arab apabila lingkungan sekitarnya mengembangkan kemampuan berbahasa, yaitu kemampuan berbicara, kemampuan mengeja, kemampuan membaca can kemampuan menulis. Metode yang digunakan Psycological method yaitu sebuah metode yang mendasarkan atas visualisasi, mental dan asosiasi pikiran.
Umar Faozi, menjelaskan tentang pembentukan kemampuan berbahasa yang telah dimiliki oleh manusia dari sejak lahir. Anak usia prasekolah (4-6 tahun) mempunyai kemampuan untuk mengenal bahasa asing termasuk bahasa Arab. Metode yang digunakan adalah metode bermain, ceramah dan pembiasaan. Tujuan metode ini adalah untuk mengenalkan bahasa Arab sejak dini dan menumbuhkan kecintaan kepada bahasa Arab.
Dari beberapa skripsi diatas terdapat perbedaan yang mendasari penelitiannya. Nurohman membahas bagaimana mengenalkan bahasa, fungsi lingkungan dan psychological method. Sedangkan Umar Faozi menekankan pada pembentukan kemampuan berbhasa, metode bermain, ceramah dan pembiasaan serta tujuannya. Sedangkan skripsi yang peneliti susun ini membahas tentang bagaimana pembentukan kemampuan berbahasa Arab pada anak usia prasekolah di PAUD Al Insiroh di kecamatan Rembang, kabupaten Purbalingga, serta faktor pendukung dan hambatannya. Jadi pokok bahasannya jelas berbeda dengan penelitian-penelitian diatas dan skripsi ini belum pernah diteliti sebelumnya.
G. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitin yang peneliti gunakan dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan (rice field) yang pengumpulan datanya dilakukan secara langsung dari lokasi penelitian.
2. Lokasi penelitian
Penelitin ini dilaksanakan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Al Mansuroh kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga.
3. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan sejak tanggal 1 Oktober 2011 sampai 8 Desember 2011.
4. Subjek dan objek penelitian
Obyek yangditeliti dalam skripsi ini adalah pembentukan kemampuan bahasa Arab pada anak usia prasekolah di PAUD Al Mansuroh kecamatan Rembang, kabupaten Purbalingga. Sedangkan subyek penelitiannya adalah:
a. Siswa PAUD Al Mansuroh
Merupakan pihak yang mendukung ketika peneliti melakukan observasi dalam melengkapi data terkait pembelajaran bahasa Arab.
b. Ustad dan Ustadzah
Merupakan pihak yang berkaitan langsung dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab di PAUD Al Mansuroh. Dari mereka diperoleh data mengenai seluruh kegiatan yang berkaitan dengan bahasa Arab khususnya.
c. Ketua Yayasan Al Mansuroh
Dari ketua yayasan inilah diperoleh informasi secara akurt mengenai gambaran umum PAUD Al Mansuroh di kecamatan Rembang, kabupaten Purbalingga. Adapun data yang peneliti dapatkan berupa : sejarah dan latar belakang berdirinya PAUD, letak dan keadaan geografis, struktur organisasi pengurus yayasan dan PAUD, keadaan ustad/ustadzah, keadaan santri, fasilitas yang digunakan dan seluruh kegiatan yang mendukung segala aktifitas pembelajaran di PAUD Al Mansuroh.
5. Teknik sampling
Sumber data siswa terdiri dari 200 orang, diambil sample 10%, sejumlah 20 orang. Teknik pengambilan samplenya dengan menggunakan acak murni (pure random)
6. Metode pengumpulan data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan beberapa metode, sebagai berikut:
a. Observasi
Adalah sebuah cara untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan perencanaan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran (Sudiyono, 2000: 76).
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan berbahasa Arab, meliputi kemampuan mendengar, kemampuan berbicara, kemampuan membaca dan kemampuan menulis pada anak prasekolah di PAUD Al Mansuroh kecamatan Rembang, kabupaten Purbalingga.
b. Wawancara
Adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Sudijono, 2000: 76).
Metode ini peniliti gunakan sebagai upaya untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan kemampuan berbahasa Arab ditas.
c. Dokumentasi
Yaitu menyelidiki benda-benda tertulis seperti: buku-buku, majalah dokumen peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan rapor prestasi siswa (Suharsimi Arikunto, 1993: 145).
Metode ini peneliti gunakan untuk mendukung informasi yang telah diperoleh dari metode observasi maupun wawancara yang telah dilakukan.
7. Metode analisis data
Dalam hal ini, peneliti menganalisis dengan metode triangulasi data. Teknik triangulasi lebih mengutamakan efektivitas proses dan hasil yang digunakan (Burhan Bugin, 2006: 191). Pertama, ketelitian dalam mendeskripsikan data secara apa adanya yang sebelumnya dilakukan reduksi data yaitu proses seleksi data yang diartikan sebagai proses pemilihan, perumusan penelitian, penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dalam catatan tertulis di laporan. Kedua, melakukan kategorisasi secara kuat sesuai tujuan yang telah dirumuskan. Ketiga, melalui analisis konseptualisasi dengan bantuan teori yang telah ada.
Proses analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan menelaah seluruh data yang dikumpulkan, baik yang diperoleh melalui observasi, interview, maupun dokumenntasi, baru kemudian disimpulkan.
Daftar Pustaka
Acep Hermawan. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muhtadi, Ahmad Ansor. 2009.Pengajaran Bahasa Arab dan Media, Metodenya. Yogyakarta: Teras.
Http://Metode.Multiply.com/jurnal/item/Metode Pembeljaran Mufrodat.
Azhar Arsyad, 2010. Bahasa Arab dan Metode Pembelajarannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Http://metode.com/Bahasa Arab dan Pembelajarannya
Mba, saya minta no wa nya boleh ngga. Saya anak PBA 2016 IAIN PWT
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus